Home Tangsel Pemkot Tangsel Kewalahan Tangkap Monyet yang Masuki Pemukiman Warga karena Tak Punya Alat Bius

Pemkot Tangsel Kewalahan Tangkap Monyet yang Masuki Pemukiman Warga karena Tak Punya Alat Bius

75
0
SHARE
Pemkot Tangsel Kewalahan Tangkap Monyet yang Masuki Pemukiman Warga karena Tak Punya Alat Bius

Kota Tangerang Selatan belum lama ini dihebohkan oleh kemunculan kawanan monyet liar yang masuk ke permukiman warga, bahkan mencapai area dekat kantor Pemerintah Kota Tangsel, Ciputat.  Pemerintah Kota Tangsel telah mengambil langkah untuk menangani hal ini, meski diakui masih ada keterbatasan dalam peralatan. 

“Sudah ditangani oleh Damkar, mereka bekerja sama dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Banten untuk upaya penyelamatan,” ungkap Benyamin Davnie, Ciputat, Tangsel, Selasa (14/10/2025).

Benyamin mengatakan, tantangan besar dihadapi petugas karena Damkar belum memiliki peralatan bius yang dibutuhkan untuk melumpuhkan satwa liar yang bergerak cepat tersebut.

"Damkar tidak punya alat bius. Monyet itu kan cepat geraknya, jadi susah kalau cuma dikejar. Nantinya akan kami lengkapi, tapi rencananya itu baru bisa kami ajukan di tahun anggaran depan,” tambahnya.

Terkait fasilitas penanganan sementara, lanjut Benyamin, Pemkot sudah memiliki sejumlah kandang kecil untuk menampung monyet yang tertangkap.  Ia memastikan satwa-satwa tersebut rencananya akan dikembalikan ke BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), karena diduga berasal dari kawasan tersebut.

“Kalau mereka pingsan, ya abis itu dikurung terus dibawa. Tapi itu nanti diserahkan ke BKSDA Banten, mereka yang punya balai penangkaran. Mau dilepas di BRIN atau Banten, itu kewenangan mereka,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kawanan monyet liar mendadak jadi perbincangan hangat di media sosial setelah terekam berkeliaran di atap rumah warga kawasan Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.

TribunTangerang.com mendatangi lokasi kejadian untuk menelusuri langsung kronologi kemunculan hewan-hewan liar tersebut, yang diduga keluar dari habitatnya.  Menurutnya, ada sekitar 12 ekor monyet yang terlihat melompat dari atap satu rumah ke rumah lainnya.  Meskipun belum sampai turun ke halaman, warga tetap merasa waswas karena banyak anak-anak yang ikut menyaksikan peristiwa tersebut.

“Ini kan termasuk binatang buas juga, takutnya nyerang anak-anak,” ujarnya.

Warga sempat menghubungi petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan untuk membantu menangkap hewan-hewan tersebut. Namun, upaya evakuasi tidak membuahkan hasil karena kawanan monyet berada di puncak pohon tertinggi.

“Pas Damkar datang, monyetnya enggak mau turun. Tapi setelah petugas pulang, mereka malah turun dan masuk ke lingkungan warga lagi,” jelas Lily.  Usut punya usut, kemunculan belasan monyet ini membuat warga khawatir, terutama terhadap keselamatan anak-anak.  Ketua RT setempat, Lily (48), mengatakan kawanan monyet pertama kali muncul Sabtu (4/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

Sementara itu, warga lainnya, Ijjo (30), mengungkapkan monyet-monyet itu mulai terlihat sejak pagi hari di sekitar jalan raya dekat warung soto dan minimarket kawasan tersebut.  Untuk berjaga-jaga, warga sempat menyiapkan bambu untuk menghalau monyet agar tidak turun ke jalan atau masuk rumah.

“Dari pagi sekitar jam enam sudah kelihatan di jalan depan Alfa. Siangnya naik ke pohon-pohon di belakang permukiman. Kita antisipasi saja, bawa bambu supaya mereka enggak turun,” ujar Ijjo.

Ia mengaku baru pertama kali melihat monyet dalam jumlah banyak di kawasan tempat tinggalnya. Ia pun meminta Pemerintah Kota Tangerang Selatan segera turun tangan.

“Kayaknya memang dari Puspitek. Harusnya pemerintah segera ambil tindakan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (m30)