Home Pendidikan Ditjen GTKPG Serukan Gerakan Serentak: Ini 3 Amanat Penting untuk Sekolah di Bulan Guru Nasional 202

Ditjen GTKPG Serukan Gerakan Serentak: Ini 3 Amanat Penting untuk Sekolah di Bulan Guru Nasional 202

110
0
SHARE
Ditjen GTKPG Serukan Gerakan Serentak: Ini 3 Amanat Penting untuk Sekolah di Bulan Guru Nasional 202

Dari Kasih Sayang Seorang Guru, .... Lahirlah Ilmu.

Kalimat itu kini menjadi napas moral dalam peringatan Bulan Guru Nasional (BGN) 2025, sebuah momentum besar yang diserukan langsung oleh Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Melalui Surat Edaran Nomor 1023/B/HM.01.00/2025, Ditjen GTKPG mengajak seluruh sekolah, guru, dan masyarakat untuk bergerak serentak merayakan Bulan Guru Nasional 2025 dengan tema besar “Hati Emas, Guru Hebat, Indonesia Kuat.”

Seruan ini bukan sekadar imbauan administratif, melainkan panggilan moral nasional yang mengingatkan bahwa pendidikan tidak hanya dibangun lewat kebijakan, tetapi lahir dari cinta, ketulusan, dan dedikasi guru di setiap ruang kelas Indonesia.

Logo Hati Emas Jadi Pusat Simbol Perayaan Nasional

Bersamaan dengan surat edaran tersebut, Kemendikdasmen juga memperkenalkan logo resmi Bulan Guru Nasional 2025, yang berbentuk hati emas berpadu dengan figur manusia dan buku terbuka.

Sekilas tampak sederhana, namun makna filosofisnya sangat mendalam. Logo ini menggambarkan cinta, dedikasi, dan keabadian nilai-nilai guru yang menjadi sumber cahaya pendidikan.

Hati emas di tengah logo bukan sekadar hiasan visual.

Ia adalah simbol kasih yang menjadi arah pendidikan Indonesia menegaskan bahwa guru adalah pelita ilmu, pembawa harapan, dan penggerak kemajuan bangsa.

Warna-warna dalam logo juga memiliki pesan simbolik:

  • Emas melambangkan kejayaan, ketulusan, dan keabadian nilai guru.
  • Biru tua menyimbolkan profesionalisme dan kepercayaan.
  • Merah melukiskan semangat juang dan keberanian guru menghadapi zaman.
  • Abu-abu mencerminkan kedewasaan dan netralitas.
  • Biru muda menggambarkan kemandirian serta semangat belajar peserta didik.

Font Gotham Ultra Regular dipilih untuk mencerminkan wajah baru pendidikan Indonesia yang tegas, modern, dan berkarakter.

Ditjen GTKPG juga menetapkan panduan visual resmi menggunakan dua sistem warna: RGB untuk media digital dan CMYK untuk cetak, demi menjaga konsistensi visual di seluruh publikasi nasional.
 

Tiga Amanat Penting Ditjen GTKPG: Bukan Sekadar Perayaan

Dalam edaran resminya, Ditjen GTKPG menegaskan tiga amanat penting yang menjadi arah gerakan nasional Bulan Guru 2025:

1. Menyebarkan Pesan Positif Capaian Pendidikan Nasional
Guru diminta menjadi duta nilai positif dan inovasi pembelajaran.  Bulan Guru 2025 menjadi momentum memperkuat ekosistem pendidikan yang kolaboratif, reflektif, dan transformatif dan bagian dari ikhtiar menuju Indonesia Emas 2045.

2. Menyemarakkan Bulan Guru dengan Kegiatan Bermakna
Sekolah diminta tak hanya menggelar upacara atau apel seremonial, melainkan menghadirkan kegiatan yang menyentuh hati: seperti festival inovasi pendidikan, pameran karya guru, refleksi nilai guru inspiratif, hingga bakti sosial pendidikan yang melibatkan masyarakat dan orang tua.

3. Mengangkat Kisah Nyata dan Praktik Baik Guru Indonesia
Ditjen GTKPG menekankan pentingnya narasi positif tentang guru dari seluruh penjuru negeri.  Kisah-kisah keteladanan ini harus disebarluaskan agar menjadi inspirasi nasional untuk memperkuat budaya hormat kepada guru dan menumbuhkan rasa bangga terhadap profesi pendidik.

“Bulan Guru Nasional bukan sekadar seremoni tahunan. Ini adalah gerakan moral untuk menyalakan kembali cahaya kasih dalam dunia pendidikan,” demikian pesan utama dalam edaran tersebut.

Melalui logo dan temanya, Ditjen GTKPG ingin mengajak seluruh insan pendidikan menyadari bahwa pendidikan yang sejati tumbuh dari cinta yang tulus.

Hati emas menjadi simbol kasih yang mempersatukan guru dan murid dalam satu visi: menumbuhkan bangsa yang berilmu dan beradab.

Langkah ini menandakan bahwa Bulan Guru Nasional 2025 bukan seremoni simbolik, melainkan gerakan nasional komunikasi pendidikan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat dari ruang kelas desa terpencil hingga sekolah unggulan di kota besar.

Guru disebut sebagai “hati emas bangsa”, sumber energi moral di tengah perubahan zaman yang serba cepat.  Ketika teknologi menggantikan banyak peran manusia, guru tetap menjadi sosok yang tak tergantikan — penjaga nurani, penanam karakter, dan penyemai harapan.


Imbauan Resmi untuk Seluruh Sekolah di Indonesia

Melalui surat edarannya, Ditjen GTKPG mengimbau seluruh satuan pendidikan di Indonesia untuk:

  • Menyelenggarakan kegiatan Bulan Guru Nasional sepanjang November 2025.
  • Mengintegrasikan nilai-nilai kasih, kolaborasi, dan inovasi dalam setiap acara.
  • Menggunakan logo resmi HGN 2025 dalam seluruh publikasi sekolah.
  • Menyampaikan laporan dan dokumentasi kegiatan ke dinas pendidikan masing-masing daerah.
  • Bahkan, Ditjen GTKPG juga mendorong partisipasi lintas komunitas — dari organisasi profesi guru, siswa, alumni, hingga orang tua — untuk bersama-sama menciptakan suasana peringatan yang berkesan dan bernilai edukatif.

 

Dari Guru, Untuk Bangsa

Pada akhirnya, Bulan Guru Nasional 2025 menjadi panggung penghargaan moral bagi para pendidik yang telah mengabdikan hidupnya bagi ilmu dan kemanusiaan.  Setiap sekolah, kelas, dan ruang belajar diharapkan menjadi tempat untuk menyalakan semangat baru: mengajar dengan hati, belajar dengan makna. “Dari kasih seorang guru, lahirlah ilmu. Dari ilmu, tumbuhlah bangsa.”

Sebuah pesan sederhana yang kini menggema ke seluruh penjuru negeri dan mengingatkan bahwa di balik setiap kemajuan bangsa, selalu ada guru dengan hati emas yang menyalakan terang.