Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tancap gas melakukan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Banten 2026. Sebagai tuan rumah, KONI Tangsel berharap pelaksanaan event olahraga se-Banten itu sukses.
Ketua Umum KONI Kota Tangsel, Hamka Handaru menyampaikan, dengan waktu 2 tahun ini, KONI bersama Pemkot Tangsel melakukan berbagai langkah dalam mempersiapkan segala kebutuhan ajang bergengsi itu.
"Dua tahun ini harus dikebut. Target 2025 pembangunan pengadaan persiapan Porprov sudah on progres," ujarnya seusai syukuran gedung serta silaturahmi jelang Ramadhan di Sekretariat KONI Tangsel, Kamis (7/3).
Berdasarkan usulan KONI kepada Dispora selaku leading sector minimal ada sarana olahraga yang mampu menampung dua ribu penonton, termasuk kapasitas areal parkir dan sebagainya.
"Minimal harus ada gedung multi fungsi sebagai sarana olahraga tingkat kota untuk kegiatan nasional dengan kapasitas yang memadai," tambah ia.
Hamka melanjutkan, untuk lokasinya sendiri masih dalam pembahasan. Tapi yang jelas gedung ini jadi satu fungsi berstandar nasional tipe B. Jika memang lahan jadi masalah, bisa dibangun bertingkat agar tidak mengurangi fungsi dan kapasitas sarana olahraga.
"Yang harus dilakukan saat ini dalam persiapan harus sering diskusi untuk mewujudkan sesuai dengan perencanaan.," tambah ia.
Ada banyak hal positif yang didapat bagi Tangsel sebagai tuan rumah. Pertama, bisa menyelenggarakan even olahraga secara reguler dan berdampak devisa untuk Tangsel. Yakni melalui even nasional dapat mendatangkan banyak orang.
"Kedua prestasinya atlet akan terkontrol karena terbiasanya even dengan sekala nasional dan regional bahkan nasional hingga internasional dari Kota Tangsel," tambah ia.
Ketiga, dampak menciptakan lapangan kerja baru baik dari sisi even kemudian wasit dan pelatihan. Serta momen membangun sarana olahraga yang ideal adalah saat. Jadi kebanggaan bukan saja saat acara berlangsung tapi sesudah itu berdiri sarana olahraga yang baik.
"Porprov menjadi momentum untuk membangun sarana prasarana sehingga setelah Porprov bisa memiliki saran prasaran," beber ia.
Target lain dari gelaran Porprov Tangsel sebagai sport destinasi olahraga atau sport tourism. Di sini banyak potensi perputaran ekonomi yang perlu digali potensinya. Dengan catatan harus memiliki fasilitas.
"Jumlah atlet 6.000 se Banten selama gelaran sepakan Porprov, belum sama tim pendukung dan lain-lain. Tentu dengan adanya Porprov ada gelita perekonomian, budaya dll. Yang pasti hotel akan full selama acara berlangsung," tegasnya.
Bahkan perputaran uang selama sepekan Porprov berlangsung diprediksi kurang lebih Rp 240 miliar dan itu baru spanding hotel dan restoran serta transportasi. Belum dihitung keluarga dan suporter dan lain sebagainya.
"Ini belum perhitungan perputaran pedagang di setiap venue. Jadi akan tumbuh ekonomi sangat besar," tegasnya.
Dirinya juga berharap sektor swasta dapat berperan, bukan hanya pemerintah. Karena sektor ril dengan efek kegiatan Porprov merambah ke dunia kesehatan jika ada yang cedera termasuk asuransi.
"Menjadi juara umum adalah target tapi kita memiliki atlet yang bagus dan memiliki fasilitas yang berkelas menjadi satu keharusan. Ini momen yang sangat tepat untuk membangun olahraga di Kota Tangsel," tutupnya.