Sejumlah truk pengangkut sampah di Kota Tangerang Selatan ( Tangsel ) sejak lama dalam kondisi memprihatinkan. Kendaraan tersebut harus tetap dioperasikan setiap hari lantaran belum ada truk pengganti. Truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) itu banyak mengalami kerusakan parah pada bagian bak pengangkut sampah. Lubang-lubang besar terlihat pada dinding bak akibat korosi.
Saat truk melaju mengangkut sampah, lubang pada bak truk ditutupi rapat lapisan terpal. Risiko baru muncul saat muatannya terisi penuh sesak, sebab tak ada jaminan dinding-dinding bak yang sudah lapuk itu mampu menahan beban.
Jumlah unit truk yang bak pengangkutnya rusak parah itu tak sedikit. Hampir tiap pagi hingga menjelang siang, truk-truk tersebut sibuk mengambil sampah keluar-masuk pemukiman untuk diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong. "Armada semua totalnya itu kurang lebih 120-an unit. Campur antara roda 3, pikap, dam truk, dan konvektor. Paling banyak dam truk sama pikap, tapi banyak juga yang kondisinya mau engggak mau (tetap) dipakai," terang Kepala Seksi Pengangkutan DLH Kota Tangsel Zeky Yamani kepada wartawan di Tangsel, Rabu (31/8/2022).
Zeky mengatakan, truk-truk yang kondisi bak pengangkutnya rusak parah itu tetap dipaksakan beroperasi karena belum ada kendaraan pengganti. Apalagi produksi sampah di Tangsel tiap hari tetap tinggi hingga memerlukan banyak kendaraan untuk menjemput ke masing-masing lokasi. "Tinggal kita bagaimana merawatnya, kebetulan armada yang kita punya memang butuh perhatian. Butuh perhatian ini bukan serta merta dikesampingkan dari sisi positifnya (pelayanan)," jelasnya.
Rencana pengadaan armada truk baru yang layak operasi sudah lama diajukan. Namun hal itu terbentur pada keterbatasan anggaran. Refocussing untuk penanganan Covid-19, membuat alokasi dana pada berbagai kebutuhan dinas dikurangi signifikan. "Nah kita dengan anggaran yang terbatas dan harus dibagi dengan instansi terkait, kita mengupayakan semaksimal mungkin. Kita mungkin dari segi pengadaan kembali masih agak kesulitan, tinggal kita merawat. Perawatan lebih kepada mesin, ban, hidroliknya. Kita usul pengadaan sebanyak-banyaknya, tapi anggarannya nggak mencukupi, malah banyak yang dipangkas-pangkasin," papar Zeky.
Kondisi itu sempat mendapat perhatian Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ikhsan. Menurutnya, pemerintah berencana mengganti bak truk yang mengalami kerusakan baik terpisah maupun secara keseluruhan.
"Kami juga akan melakukan peremajaan armada, bisa saja peremajaan bak. Kami berupaya semaksimal mungkin akan mengganti semua armada truk sampah, atau kita akan beli ulang," tutur Pilar beberapa waktu lalu.