Gubernur Banten Wahidin Halim menginstruksikan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten untuk segera menyalurkan insentif terhadap para tenaga kesehatan (Nakes).
"Minggu depan, jajaran manajemen harus mampu menyelesaikan administrasi dan penyaluran insentif para nakes," ujar Gubernur yang karib disapa WH kepada wartawan, Sabtu (3/7).
Mantan Walikota Tangerang itu membeberkan keterlambatan pencairan insentif tenaga kesehatan Covid-19 di RSUD Banten dipicu oleh lambatnya petunjuk teknis yang diberikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Untuk sumber pembiayaan insentif para nakes Covid-19 berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU)," katanya.
Terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti menambahkan anggaran untuk pembayaran insentif nakes Covid-19 sudah tersedia.
Kata Rina, Dana tersebut sudah bisa didistribusikan mulai pekan depan.
"Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa kita realisasikan," ungkap Rina.
Sementara itu Direktur RSUD Provinsi Banten Danang Hamsah Nugroho mengaku, dirinya akan berusaha keras menyelesaikan perintah Gubernur Banten.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan karyawan, pimpinan dan semua pihak. Kami laporkan bahwa kami berusaha keras menyelesaikan sesuai perintah tersebut," katanya.
Adapun terkait masalah penggunaan masker yg sempat beredar di media, Danang menegaskan pemberian masker sesuai dengan Aturan Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) yang diterbitkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Revisi Ketiga.
"Bahwa masker N95 hanya digunakan oleh petugas yang melakukan tindakan aerosol di ruangan tertentu. Jadi bukan dijatah," kata Danang.
Danang Mengungkapkan, penggunaan masker N95 sudah disupervisi oleh dokter spesialis okupasi yang mendalami tentang K3RS. Tidak setiap orang memakai masker N95.
"Jadi masker tidak dijatah, tapi diberikan sesuai penggunanya menurut aturan," pungkasnya. [ars]