Kembalinya penerapan Ujian Nasional (UN) bukan isapan jempol belaka.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti telah mengambil langkah evaluasi dan pengkajian ulang. Besar kemungkinan standar nilai kelulusan siswa kembali diukur dengan UN mulai tahun ajaran 2025-2026. Kebijakan yang diambil berdasarkan berbagai masukan dari seluruh pemangku kepentingan.
Bertujuan utama peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di tanah air. Pelaksanaan penilaian anak didik di akhir tahun kelulusan selama ini dilakukan dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Namun tim dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti telah mengkaji ulang terkait pelaksanaannya.
Sehingga sangat dimungkinkan akan terjadi penggantian dengan kembali kepada Ujian Nasional atau UN. Hanya saja penerapannya tidak bisa serta merta dilakukan pada tahun ajaran ini. Sebab anak didik sudah menjalani masa tahun ajaran di tengah pergantian semester. Jadi tidak mungkin dipaksakan untuk dilakukan UN pada siswa tahun ajaran 2024-2025. Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyampaikan progres evaluasi Ujian Nasional yang akan diterapkan kembali.
Mu'ti menyebut sudah melakukan kajian hingga 95 persen sebelum benar-benar membawa kembali UN.
"Kajian alternatif Ujian Nasional sudah mencapai 95 persen," kata Abdul Mu'ti pada saat HUT PGRI Ke-79 dan HGN tahun 2024.
Beberapa kebijakan termasuk penerapan kembali UN pada tahun ajaran 2025-2026 akan menjadi tajuk Ujian Nasional Reborn.