Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya membayar insentif tenaga kesehatan (nakes) periode bulan Januari-Juni 2021.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, tenaga nakes menjadi salah satu perhatian Pemkot Tangsel sebagai garda paling depan dalam melawan Covid-19, dengan jumlah total mencapai 1.014 orang.
“Total anggaran kita untuk insentif nakes sebesar Rp27.000.000.000, dan realisasinya mulai dari Januari sampai Juni 2021 telah mencapai Rp26.916.960.901 untuk 1.014 orang nakes,” kata Benyamin di Puspemkot Tangsel, Rabu (28/7/2021) pagi.
Dijelaskan dia, peran nakes dalam melawan Covid-19 sangat besar. Apalagi, saat menghadapi lonjakan kasus, dengan tingkat kematian yang tinggi hingga 40 orang perhari.
“Yang tidak kalah penting, angka kematian di Tangsel sudah terlampau mengkhawatirkan, sudah 3% menurun, tapi luasan areanya kita siapkan hanya untuk berjaga-jaga terjadi lonjakan kembali,” sambung Benyamin.
Perhatian terhadap nakes dan insentif nakes dari Pemkot Tangsel mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai prestasi yang perlu ditiru oleh semua kabupaten dan kota di Indonesia.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Tangsel, yaitu pencairan dana insentif nakes yang menjadi atensi Presiden berulang-ulang,” kata Tito usai rakor kemarin.
Dilanjutkan Tito, insentif nakes yang bekerja di RS pemerintah pusat maka ditanggung Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sedang yang bekerja di RS provinsi, ditanggung oleh pemerintah provinsi (pemprov).
Sebaliknya, yang ada ditingkat dua kabupaten dan kota, ditanggung oleh masing-masing pemerintah daerah (pemda), seperti di Kota Tangsel ini, maka oleh Pemkot Tangsel.
“Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi. Saya minta semua daerah lain meniru daerah ini, Depok kemarin 100%, ini saya dapet angka tinggi juga di Tangsel hampir 99%. Tolong wilayah lain, insentif nakes yang anggarannya sudah ada dicairkan,” tukasnya.(ms/frd)