Pernyataan Sekretaris Daerah (SEKDA) Kota Tangerang Selatan Bambang Noertjahyo yang dialamatkan kepada masyarakat yang menjadi pelanggar PPKM Darurat dianggap tidak mencerminkan sikap kepemimpinan dari seorang abdi negara yang seharusnya mampu membangun komunikasi yang harmonis dengan masyarakat.
Kami sudah membaca pernyataan “Harapan kami, masyarakat sendiri yang harus memiliki kesadaran, sehingga tidak perlu jadi kucing, betul-betul jadi manusia yang tahu bahwa pandemi ini sangat beresiko,” mengutip dari Tribun-wartakota. Selasa (13/7/21) yang disampaikan oleh Sekda Tangsel. Tegas Musal as’ari Ketua DPC Media Online Indonesia (MOI) Kota Tangerang Selatan
Apa yang disampaikan oleh Sekda Tangsel dengan perumpamaan seperti itu sungguh tidak elok, beliau itu abdi negara, masa menyamakan masyarakat dengan kucing. Tukasnya
Diungkapkan Musal as’ari, Saat ini, Warga Tangsel sedang berupaya bertahan hidup dengan segala keterbatasan, bahkan tidak sedikit warga masyarakat yang juga sudah menunaikan kewajibannya dengan membayar denda karena terjaring razia gabungan Satgas PPKM
Kami berharap semua pihak khususnya pemerintah untuk lebih bijak melihat persoalan dan dinamika sosial masyarakat secara keseluruhan yang terdampak covid 19. Tandas Musal as’ari
Senada, Eka Firmansyah Sekretaris DPC MOI Kota Tangerang Selatan menambahkan bahwa pernyataan Sekda Tangsel jelas sangat melukai perasaan warga Tangerang Selatan yang selalu berupaya menciptakan komunikasi yang harmonis dalam kehidupan bermasyarakat.
Selama ini, masyarakat sudah berupaya membantu pemerintah dalam mensosilisasikan berbagai program termasuk sosilisasi dan edukasi tentang PPKM Darurat. Kenapa Sekda Ibaratkan Masyarakat Seperti Kucing
Kami berharap Sekda Tangsel segera mencabut pernyataanya tersebut dan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Tangsel. “Mari kita bangun tangsel dengan Cinta Dan Kehormatan.” Tegas Eka Firmansyah
Comments (0)