Menunda Pemilu 2024 AHY Minta Jangan Permainkan Suara Rakyat

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) menolak tegas wacana menunda pemilu 2024 yang belakangan ini ramai diperbincangkan kembali. Menurutnya, usulan itu sangatlah tidak logis dan tidak sesuai dengan konstitusi.

“Usulan untuk menunda pemilu 2024 adalah usulan yang tidak logis, apa dasarnya? Ini tidak sesuai dengan konstitusi. Ada masa kepemimpinan yang harus dipatuhi bersama di tingkat nasional, provinsi. Koq ringan-ringan saja menabrak konstitusi?.” Ucap AHY.

Sikap AHY itu disampaikan pada saat melantik kepengurusan DPD Partai Demokrat Provinsi Banten dan Riau, Sabtu (26/2/2022).

AHY menyampaikan bahwa tidak boleh siapapun, apapun pangkat dan jabatannya di negeri ini, yang kemudian dengan entengnya mengatakan bahwa usulan penundaan Pemilu 2024 adalah dari aspirasi masyarakat.

“Masyarakat yang mana yang didengarkan?.” Lanjutnya.

Di 34 provinsi, ratusan kabupaten kota, yang sudah di kunjungi AHY ada masyarakat yang mengatakan hal itu justru masyarakat mengeluh atas kondisi hari ini yang tidak kunjung membaik.

“Saya tidak melihat ada masyarakat yng memiliki harapan itu, kalaupun ada, melambat. Prioritas pun tidak ada. Ekonomi juga masih dirasakan sulit oleh masyarakat. Kok tiba-tiba ada yang mengatakan masyarakat ingin diperpanjang, ingin diundur?.” Tegas AHY.

AHY mengatakan usul penundaan Pemilu 2024 hanya harapan segelintir pihak yang ingin melanggengkan kekuasaannya dan mereka takut kehilangan kekuasaan.

AHY mengatakan, jangan jadikan alasan penundaan Pemilu 2024 di karenakan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Partai Demokrat harus menyampaikan hal ini pada siapa pun agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Sebab, jika salah mengambil kebijakan, yang menanggung dampak buruknya adalah rakyat Indonesia.

AHY mengingatkan bahwa kondisi masyarakat saat ini sudah susah jangan lagi di buat susah. Banyak yang kehilangan pekerjaan, penghasilan, bahkan sanak saudara karena meninggal terkena Covid-19. Banyak rakyat yang jatuh ke dalam jurang kemiskinan. Belum lagi terkait kelangkaan minyak goreng dan kedelai yang tak kunjung ada solusinya.

Editor : Wartawan

Related Posts