Lembaga adat Baduy menerima royalti dari pelaku usaha yang membawa ikon atau ciri khas Baduy dalam usahanya. Pemberian royalti ini diberikan oleh Henny's Homecraft, perusahaan yang bergerak khusus di bidang menyulam.
Penyerahan royalti ini diterima langsung oleh Jaro Saija, Kepala Pamarentah Kepala Desa Kanekes. Direktur Henny's Homecraft, Henny N.A menyebut, pemberian royalti ini adalah bentuk apresiasinya terhadap lembaga adat Baduy yang selama ini hanya menjadi obyek.
"Kadeudeuh ini saya berikan sebagai bentuk penghargaan terhadap Lembaga Adat Baduy." kata Henny, Kamis (14/12/2023).
1. Henny's Homecraft beri royalti Rp5 ribu per produk
Pemberian royalti ini, lanjut Henny, dihitung berdasarkan jumlah produk tenun Baduy yang dibeli pihak Henny's Homecraft yang diolah menjadi produk sulaman. "Tiap produk disisihkan Rp5.000 untuk lembaga adat," kata Henny.
2. Ini baru pertama kali pengusaha beri royalti ke masyarakat Baduy
Sementara Jaro Saija, merasa sangat senang dan kaget atas pemberian royaltii itu. Sebab, ini adalah pertama kali ada pihak pengusaha yang memberikan royalti atau kadeudeuh dalam bahasa Baduy untuk lembaga adat.
"Saya enggak nyangka. Makanya atas nama masyarakat Baduy, saya sangat berterima kasih. Mudah-mudahan ke depannya, yang lain juga ikut sadar," kata Saija.
3. Banyak perusahaan tak berikan royalti
Selama ini banyak produk yang menggunakan pernak-pernik khas Baduy, seperti lomar atau ikat kepala, kain sarung perempuan Baduy, sablonan kaos dan pernak-pernik khas Baduy lainnya. Namun, belum banyak perusahaan atau pembuat produk tersebut yang memberikan royalti atau dana CSR kepada lembaga adat.