Rumah Lawan Covid atau RLC Tangsel mengalami kekurangan tempat bagi pasien covid 19, hal tersebut terjadi karena lonjakan pasien covid 19 di Tangerang selatan mengalami lonjakan drastis. Kekurangan ruang isolasi bagi pasien covid 19 diampaikan oleh Koordinator Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan dr Suhara Manullang.
Menurut dr Suhara Manulang lonjakan drastis pasien covid 19 terjadi pasca libur lebaran yang mencapai 700 persen dari jumlah sebelumnya.
“Sebelum lebaran itu tercatat hanya ada 30 pasien, tapi sampai saat ini tercatat ada sekira 250 pasien yang sedang menjalani isolasi di RLC. Melonjak sekira 700 persen,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (17/6/2021).
Suhara menerangkan, dengan lonjakan yang signifikan itu kini ketersedian ruang isolasi menipis. Dari kapasitas 300 bed di zona satu dan dua, kini hanya tersisa 25 bed, sementara sisanya tak dapat digunakan lantaran sedang perbaikan.
“Total kapasitas ruang karantina di zona satu dan dua itu 300 bed, tapi tidak semua bisa digunakan karena sedang dalam perbaikan. Namanya dipakai banyak orang, ada yang AC-nya rusak dan lampunya mati. Itu sedang diperbaiki,” terangnya.
Akibatnya, tak semua pasien COVID-19 bisa langsung masuk untuk menjalani karantina. Pasien COVID-19 yang ingin menjalani karantina di RLC Tangsel harus sabar menunggu selama satu hari. Atau menunggu ada pasien yang dipulangkan.
“Kita berlakukan daftar tunggu. Kalau ada pasien yang mau masuk, harus menunggu pasien yang dipulangkan. Setiap pagi ada yang dipulangkan, sorenya sudah ada yang masuk lagi,” paparnya.
Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Tangrang Selatan untuk selalu menerapkan Prokes, Menjalankan Pola Hidup Sehat dan Mematuhi Prokes Dan 5M ( Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi ) Tegas dr Suhara Manulang.